nasakom jiwaku, ayo
dukung jokowi 3 periode
Generasi yang tahun lahir sampai dekade pertama Orde
Lama. Atau generasi saat meletusnya kudeta PKI dengan G30S 1965 sudah duduk di
bangku sekolah menengah atas. Atau di periode pertama Orde Baru sudah sebagai siswa
sekolah menengah pertama. Kuping tak asing dengan lagu politik, bernada
nasionalisme. Termasuk frasa ‘nasakom’.
Belajar dari sejarah Orde Lama. Malah diartikan niat
mengulang. Dalih utama melestarikan sejarah, Melanjutkan pelaku sejarah agar
tak lapuk dimakan zaman. Anak cucu ideologis ‘nasakom jiwaku’, tak begitu saja
menyerah pada keadaan.
Simak dengan bijak UU 3/1975 tentang PARTAI POLITIK DAN
GOLONGAN KARYA. Ditetapkan bahwa hanya ada 2 (dua) partai politik yaitu Partai
Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) serta Golongan
Karya (golkar). Ramuan ajaib Pancasila Sakti, menjadikan ‘nasakom jiwaku’ lebur
berbaur dengan PPP, PDI dan Golkar.
Rakyat yang buta politik, tapi tidak buta sejarah, masih
ingat dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Sementara Republik Indonesia No.
III/MPRS/1963 tentang Pengangkatan Pemimpin Besar Revolusi Indonesia Bung Karno
Menjadi Presiden Republik Indonesia Seumur Hidup.
Bagaimana resep politik penguasa tunggal Orde Baru,
perwujudan dominasi militer atas pemerintahan sipl. Semboyan “tua-tua kelapa.
Semakin lama duduk malah semakin lupa”. Atas kehendak rakyat bersinergi dengan
atas petunjuk bapak presiden.
Jadi. Apa kata sejarah. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar