bukti diri tak perlu
pengakuan
Apa pun yang kita lakukan, sebagai rutinitas, hobi atau
pasal lain. Soal hasil, semua masih dalam proses kehidupan. Adab bersosial
untuk meningkatkan kapasitas diri untuk mengelola waktu. Meramu asas
kemanfaatan agar tetap di koridor, jalur selamat dunia akhirat.
Kontrol kontak sosial atau masukan dari lingkungan. Dinamika
bermasyarakat, ajang perkuatan diri tanpa lupa jati diri. Biasakan kuping ini
mendengarkan siraman rohani, menyimak asupan gizi jiwa. Modal senyum, sapa,
salam saat berjumpa menunjukkan sikap diri tak berlebih dan tak rendah diri.
Penggerak jiwa ini sesuai ketetetapan-Nya. Usaha nyata,
mati-matian acap mati kutu, tidak dipandang Allah swt sebagai pemenuhan syarat,
pelengkap administrasi, atau sekedar oranamen. Tindak bersegera atas kebajikan,
atau melebihi panggilan tugas sebagai hamba-Nya. Kadang dirasa pahit. Maka daripada
itu, buka wawasan tentang siapa aku ini. Tanpa embel-embel simbol kehidupan dunia.
“Ya Allah, gerakkan hatiku di jalan-Mu . . .” [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar