Halaman

Jumat, 27 Desember 2019

bukti diri tak perlu pengakuan


bukti diri tak perlu pengakuan

Apa pun yang kita lakukan, sebagai rutinitas, hobi atau pasal lain. Soal hasil, semua masih dalam proses kehidupan. Adab bersosial untuk meningkatkan kapasitas diri untuk mengelola waktu. Meramu asas kemanfaatan agar tetap di koridor, jalur selamat dunia akhirat.

Kontrol kontak sosial atau masukan dari lingkungan. Dinamika bermasyarakat, ajang perkuatan diri tanpa lupa jati diri. Biasakan kuping ini mendengarkan siraman rohani, menyimak asupan gizi jiwa. Modal senyum, sapa, salam saat berjumpa menunjukkan sikap diri tak berlebih dan tak rendah diri.

Penggerak jiwa ini sesuai ketetetapan-Nya. Usaha nyata, mati-matian acap mati kutu, tidak dipandang Allah swt sebagai pemenuhan syarat, pelengkap administrasi, atau sekedar oranamen. Tindak bersegera atas kebajikan, atau melebihi panggilan tugas sebagai hamba-Nya. Kadang dirasa pahit. Maka daripada itu, buka wawasan tentang siapa aku ini. Tanpa embel-embel simbol kehidupan dunia.

“Ya Allah, gerakkan hatiku di jalan-Mu . . .” [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar