Halaman

Kamis, 16 Januari 2020

Tak Mudah Memutus Mata Rantai Plastik


Tak Mudah Memutus Mata Rantai Plastik

Kebijakan lokal sampai nasional, tentang pelarangan penggunaan plastik. Bukan sekedar limbah sampah plastik, khususnya kantong plastik, sudah pada taraf merusak lingkungan. Pasal bagaimana pun, rasanya hanya ‘hangat-hangat tahi ayam’. Faktor pertimbangan pelarangan menyangkut semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara.

Kendati pelarangan plastik di sekolah akan dipatuhi oleh guru, anak didik maupun orang tua. Tidak serta merta akan mengurangi produksi plastik. Namanya industri, jika pangsa pasar terganggu, pasti sudah punya solusi. Pengusaha sudah punya pola dan sistem pemasaran serta anitipasi distribusi.

Perlu dipikirkan, optimalisasi pemanfaatan plastik. Mulai sebagai kantong belanja sampai sebagai kantong sampah dapur. Bukan sekedar produk plastik sekali pakai. Tak terpikirkan, kemasan minuman sekali minum sampai sebagai persediaan.

Penerima akhir manfaat, pengguna plastik tidak sekedar dituntut cerdas diri. Pihak berwenang yang menetapkan larangan, selain faktor pertimbangan di atas, sudah mengakomodir fakta dan prediksi efektivitas. Bukan sekedar adu kuat dan rakyat tetap menjadi korban. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar