Halaman

Selasa, 14 Januari 2020

sebodoh-bodoh orang bodoh


sebodoh-bodoh orang bodoh

Kalau cuma terkait potensi otak, daya akal, kadar nalar, kapasitas logika, masih wajar tanpa catatan ringan. Menyangkut religi, ini baru cerita bersambung, berita berjilid plus derita bertambal sulam. Manusia dan atau orang, merasa dengan status edukasi. Membuat pernyataan aksi, menurutnya sudah benar, betul, baik, bagus. Normatif non selektif. Padahal, justru menutup peluang orang lain beraksi dan bertindak. Bentuk kebalikan, bentuk lain dari peristiwa Qabil bin Adam a.s. Status bukan pencetus. Memadukan pola, modus yang sudah resmi di kalangan. Di atas pembunuhan karakter. 

Pemeo wong nusantara, berpikir dengan lutut, bertindak pakai sikut. Mufakat untuk tidak sepakat. Gali lubang di sembarang lokasi. Jika nanti terbukti terperosok lebih dari sekali, di lubang yang sama. Tak masalah. Lubang sendiri. Minimal, ramai-ramai terjebak galian sendiri. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar