daur ulang keberadaban
manusia pribumi nusantara
Hakikat sila kedua Pancasila: “Kemanusiaan
yang adil dan beradab” adalah manusia. Artinya, si manusianya sadar diri
sebagai manusia seutuhnya, komplit jiwa raga, lengkap lahir batin, paripurna
jasmani rohani.
Makna hakiki manusia beradab
digambarkan sebagai manusia yang mampu menakar kadar diri sejak dini. Lanjut bagaimana
cerdas diri memposisikan diri dengan sesama. Bukan serba merasa.
Apa hendak dikata. Kadar akademis
tidak berbanding lurus dengan tingkat kedewasaan. Tambah umur semakin banyak
pasal diri yang teremajakan oleh kecerdasan buatan. Peradaban yang beradab
tercermin pada pola pikir, gaya tindak dan olah tutur kata.
Seperti kehendak sejarah bahwasanya
budaya nusantara mewujudkan peradaban yang tidak berkemanusiaan. Faktor pembentuk
adab (norma, adat, kode etik, moral, pranata dan sub-sub adab itu sendiri) luhur warisan
leluhur sering dibenturkan dengan adab negara pasca berkembang.
Kembali ke basik sebagai bangsa. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar