Halaman

Selasa, 14 Januari 2020

Madrasah Lokal, Rasa Global


Madrasah Lokal, Rasa Global

Secara awam, wacana Kementerian  Agama agar bahasa Mandarin diajarkan di madrasah, terasa hambar. Bergaya sporadis, tak terstruktur, dadakan, coba-coba, asal usul. Mirip kontra arus, pengalihan isu, atau sekedar memancing opini.

Kalau cuma sekedar menaikkan status atau gengsi madrasah, banyak modus. Bisa-bisa muatan politis berupa wawasan nusantara, bela negara, cinta tanah air revolusi mental, karakter kebangsaan, tindak laku anti korupsi diformulasikan secara akademis menjadi bahan ajar utama.

Memang tak ada salahnya mengenal bahasa internasional sebagai bahan ajar. Mengingat karakteristik madrasah (MI, MT, MA), kemungkinan muatan lokal menjadi pertimbangan utama. Artinya, masih ada benang merah sistem pendidikan nasional.

Pemerintah liwat Kementerian Agama agar lebih fokus pada sistem, bukan pada detil. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar