Halaman

Rabu, 15 Januari 2020

#sigapMINUS24jam induk judul vs induk judul


#sigapMINUS24jam induk judul vs induk judul

Nama kesebelasan, nama besar klub yang akan berlaga. Akan menentukan animo penonton keranjingan bola. Tak terkecuali punya andil pasar taruhan. Total kopral, identik dengan para pemain klas dunia. Laga menjadi partai spektakuler, penggerak ekonomi bangsa. Menggemukan pundi-pundi pemain transferan.

Begitulah dunia lapangan hijau. Loyalitas penggemar melebihi kadar fanatisme penganut partai politik nusantara. Musuh bebuyutan menjadi karakter bola antar klub daerah.

Pengantar di atas, sebagai pembuktian bahwa judul karya tulis sedemikiannya. Jajaran strata didik bisa menjadi satu alinea. Sudah baku. Ditunjang atau sebagai kata kunci utama. Menjadi etalase atau pemancing emosi pemirsa. Menjadi daya tarik dan nilai jual. Pemirsa terprovokasi nyata.

Panjang judul atau banyaknya kata, memang bukan jaminan. Timnas bertaburan, bertebaran bintang, tak serta merta enak ditonton. Kendati dijagokan sebagai juara umum, minimal masuk final.

Sebagai pengolah kata, penata kalimat. Punya kiat pribadi untuk mematok judul. Selama masih proses, judul belum definitif. Model opini, jelas butuh judul yang atraktif. Narasi yang tak harus menjabarkan judul. Judul hanya sebagai pembentuk imej. Kalau sudah terpola di hati pembaca. Mainkan kata dan atau kalimat.

judul lagu, judul film atau apapun, ternyata pakai ilmu perjudulan. Begitulah fakta dan sejarah.

Judul bisa terjadi dari dua judul yang sama kuat. Disatukan menjadi judul unggulan. Aturan main, bahwasanya judul di depan sebagai pengumpan, pemancing. Judul kedua, di belakang sebagai pencetak gol. Menjadi pokok perbincangan, kisi-kisi, bahan renungan. Kebalikan dari nama orang. Nama marga, nama besar kakek nenek moyang di depan, nama diri di belakang.

Contohnya. Acap judul yang saya tayangkan, tidak berhal demikian. Cuma membuktikan, perlu ilmu dan jam terbang. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar