mengkerdilkan KPK yang
memang sudah terkebiri
Keunggulan, kelebihan, keenakkan,
efektivitas sistem pemerintahan desentralisasi – daerah memiliki otonomi daerah
– antara lain fokus beban pekerjaan Pemerintah pusat hanya terkonsentrasi pada
pembangunan skala nasional. Kemanfaatan
APBN berdasarkan sistem penganggaran, tak lepas dari daya spekulasi.
Bentuk NKRI mengacu fakta sebaran
dan kemajemukan tanah-air. Memanjang di
khatulistiwa dilengkapi jalur pergerakan lapisan bumi. Sebutan negara maritim,
negara agraris serta kandungan isi bumi. Dikelupas selapis demi selapis mampu
menghidupi negara besar. Ikan dan lautan terbukti mensejahterakan belahan dunia
lain.
Semangat otonomi daerah berimbang
dengan dinasti politik, penguasa lokal, model pemerintah bayangan atau dominasi
elite lokal. APBD plus minus Dana Desa menjadi magnet politis. PAD menarik
putra-putri asli daerah untuk peduli nasib daerahnya. Kebutuhan rakyat menjadi
urusan nomor sekian. Utamakan kepentingan partai.
Muncul praktik dinasti anggaran. Pengguna
anggaran menjadi pengawas pihak pengguna anggaran. Episode “Buaya vs Cicak”
naik peringkat kasta menjadi adegan politis klas nusantara, yaitu “Buaya vs
Buaya”. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar