Kembali Ke
Zaman Batu
Untuk memperoleh sebiji batu akik
penghias jari, bumi dieksploitasi secara sistemastis, masif dan berkelanjutan.
Kondisi ini menyiratkan bak untuk mendapatkan seorang pemimpin nasional, pemimpin
daerah maupun wakil rakyat, harus menguras persediaan yang ada. Terkadang,
hasil yang diperoleh malah kw atau bahkan kualitas cadangan.
Semangat batu akik menandakan sistem
pemerintahan mengalami watak kepala batu. Hubungan antar pelaku legislatif,
eksekutif dan yudikatif menjadi hubungan komersial, dilatarbelakangi politik
balas dendam atau politik balas jasa. Tepatnya, dampak dan ekses politik
transaksional mengkontaminasi pemerintahan 2014-2019.
Kasus dan kemelut presiden
mencabut Perpres 39/2015, membuktikan kinerja para kepala batu dalam skala
nasional. [HaeN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar