Halaman

Kamis, 09 April 2015

atas kehendak rakyat, megawati binti soekarno jadi presiden pdi-p seumur hidup

Atas kehendak rakyat, Megawati BINTI SOeKARNO
jadi  presiden  PDI-P seumur hidup

Sejarah sebagai proses, perjalanan dan pergantian waktu, tak akan berulang atau kembali lagi. Secara substansi, maknawi dan kandungan historis seolah akan terjadi lagi. Sejarah yang dicatat dengan tinta emas atai digores dengan arang, jika tidak dijadikan acuan, tak pelak manusia akan mengulangi kesalahan dan dosa yang sama. Hanya dalam bentuk format dan kemasan terkini.

Di Nusantara, pelajaran sejarah hanya sebagai bagian dari pendidikan formal. Khususnya untuk mengenal dan menghafal para pelaku sejarah. Untuk kemudian diperingati melalui upacara formal, upacara menaikkan bendera merah putih. Berbagai lomba digelar sebagai peringatan mengenang jasa pahlawan, menjadi agenda pemerintah maupun masyarakat.

Di Nusantara, dari hasil tukang survei pesanan, membuktikan atau bisa mencari bukti bahwa sejarah bisa berulang. Hebatnya, perpaduan sejarah bisa berulang secara masif, sistematis dan menerus. Kehidupan politik bangsa dan negara dipengaruhi nuansa zaman Orde Lama dan era Orde Baru. Reformasi ternyata sebagai resultan dari perpaduan jiwa Orla dan semangat Orba.

Di Nusantara, para pelaku Reformasi ternyata berjuang penuh pamrih dan sarat ambisi. Aroma irama politik Reformasi dengan ciri utama adalah politik transaksional. Dinasti politik, gurita politik menjadi syarat untuk berlaga dan berjibaku di industri politik. Di sisi lain, faham meraih jabatan penyelenggara negara adalah membeli kursi. Banyak anak bangsa terkontaminasi faham bahwa untuk bisa berbuat banyak untuk negara, berbuat jasa untuk negara harus menjadi kepala negara.

Di Nusantara, terjadi perpaduan dimensi presdien seumur hidup untuk Bung Karno dengan atas kehendak rakyat, Pak Harto bisa awet lama jadi presiden. Ketika kaum puanita (gabungan perempuan dan wanita), berbesar hati karena aspirasi, inspirasi dan hak emansipasi telah diwakili atau merasa terwakli oleh sepak terjang Megawati binti Soekarno. Nama tersebut, tanpa sungkan, tanpa malu, selalu memajukan dirinya, acap mengajukan dirinya saat pilpres 2004 dan 2009. 2014 kurir politik suruhan PDI-P bisa kebagian kursi RI-1.   


Di Nusantara, Kongres IV PDI-P di Denpasar, Bali, dibuka hari ini Kamis, 9 April 2015, dipastikan akan melantik Megawati sebagai “presiden seumur hidup” PDI-P  “atas kehendak rakyat”. Jadi, peringatan Hari Penerbangan Nasional akan terlupakan oleh sejarah. [HaeN].                                      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar