Gonjang-Ganjing Tahun
Politik 2018, Gebug Bata vs Golek Beling
Tahun 2018, belum tentu
kita masih beredar di muka bumi Pancasila. Apa arti deretan angka yang tidak
sama. Dikatakan apa ada kaitan dengan 1998 atau 20 (dua puluh) tahun yang
lampau. Apa saja yang perlu kita waspadai dengan siklus duapuluh tahunan.
Generasi kelahiran pasca
reformasi yang dimulai dari puncaknya, 21 Mei 1998, mungkin mempunyai cita-cita
yang sederhana, praktis dan tidak bertele-tele. Nikmati saja kehidupan ini. Semua
sudah dipikirkan oleh mereka yang merasa berhak atas republik ini.
Secara periodik pemerintahan,
aspek kehidupan berbangsa, bernegara, bermasyarakat sudah dirumuskan secara
bijak. Mulai kebijakan ekonomi yang mengatur agar dapur rumah tangga, keluarga
rakyat tetap berasap.
Sampai bagaimana orang
berkumpul, bergerak bersama dalam satu barisan, dengan satu tujuan, sudah ada
kode etiknya. Mau melangkah aman, ikuti aturan pemerintah. Beda bagi manusia
ekonomi, mau melangkah langkah apa saja, bebas aktif. Mau bergaya di panggung politik,
gaya apa saja, silahkan. Sesuka-sukanya.
Modus politik di periode
2014-2019, akan terpengaruh oleh ada apa dengan 2018.
Apakah sisa-sisa,
remah-remah atau sempalan ideologi yang nyaris terkubur, akan dilebur menjadi
satu. Dengan proses bak gebug bata. Bersinerji dengan bahan alam lainnya, menjadi
fungsi tertentu.
Bisa juga, serpihan,
remukan ideologi tanpa bentuk, namun jati diri, plat form-nya masih utuh,
akan dikais-kais. Akan dilebur jadi satu adonan, menjadi ke bentuk semula. Bak pecahan
kaca apa saja, asal kaca. Dilebur jadi satu, tetap kaca. Dengan ramuan khusus.
Bagaimana posisi, peran
dan lakon generasi pemilik sah republlik ini pasca reformasi. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar