Halaman

Kamis, 16 November 2017

Generasi Plung Lap



Generasi Plung Lap

Rasanya, setiap tahun kalender mulai awal bulan Januari sampai dengan akhir bulan Desember, dalam hitungan detik populasi NKRI bertambah. Efek domino anomali cuaca, iklim terlihat pada karakter, peradaban maupun daya ideologi.

Jadi, jangan heran, lepas dari pengaruh waktu kelahiran, agaknya terjadi adab globalisasi dan aliran persaingan bebas. Bisa-bisa bisa generasi beda bulan dalam tahun yang sama. Seolah banyak perbedaan mendasar. Sangat heterogen, fluktuatif dan angin-anginan.

Generasi berbasis, berkarakter bulan kelahiran memang sangat ajaib. Asupan gizi, nutrisi maupun nilai-nilai ideologi praktis menjadikan sosok generasi tak tampak keindonesiaannya.

Bukan salah bunda mengandung kalau banyak generasi yang gamang jika dengar sejarah bangsa. Tak mau tahu dengan kejadian masa lalu. Dengan mudah melupakan makar PKI, bahkan sampai 2 (dua) kali di tahun 1948 dan tahun 1965.

Tak salah generasi yang tiap bulan bertambah, semakin menambah antrian generasi plung lap, Apa makna “generasi plung lap”, bisa buka primbon lokal sampai simak apa kata shio.

Banyak jalur, lajur yang bisa dimanfaatkan oleh generasi plung lap. Apakah model potong kompas, pola budaya pintas, modus jalur tikus, pakai arus atau aliran kiri maupun batu loncat yang disiapkan kakek-nenek moyangnya.

Ironis binti miris, peta generasi plung lap tidak monopoli anak kota. Seolah menjadi spesifikasi NKRI. Bahkan, tidak tampak apakah itu dari generasi yang sudah mapan secara historis, atau generasi bak pendatang haram. Akhirnya, bukan bonus demografi, tapi NKRI akan mengasuh generasi muda usia tapi jiwa sudah renta.[HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar