Halaman

Senin, 20 November 2017

Apa Guna Parpol Loyalis Penguasa



Apa Guna Parpol Loyalis Penguasa

Mental anak bangsa yang menjilat penjajah, agar dapat jabatan masih berlanjut sampai sekarang. Hebatnya, tidak dilakukan secara individu, perorangan tetapi sudah dilakukan oleh sebuah partai politik.

Ciri utamanya, selain menjilat penguasa yang belum jatuh tempo, dilengkapi dengan mendukung sang penguasa untuk maju lagi ke periode berikutnya. Wajar, alami dan manusiawi modus penjliatan ini.

Selain NKRI masih, sedang dan akan berkembang, kemungkinan akan selalu muncul parpol penjilat. Modusnya, menghujat lawan sang penguasa agar tampak asas patuh, taat, loyal, setia serta sekaligus menjilat sang penguasa. Komplit sudah.

Biasanya parpol model ini hanya berdasarkan kejar nikmat dunia. Kejar berhala reformasi 3K (kaya, kuasa, kuat). Tidak ada di peta politiknya dan kamus politiknya untuk memajukan bangsa, bela negara, cinta produk dalam negeri. Persoalan nasib bangsa menjadi tanggung jawab rakyat. Siapa suruh jadi rakyat.

Menilik plat form partai, apa arti sebuah nama, lambang, label. Parpol nasionalis, kebangsaan jelas bukan, apalagi kerakyatan. Parpol agamais, relijius jelas tidak mungkin. Cocoknya.

Mereka maunya membesarkan penguasa agar ikut jadi besar. Berlindung di ketiak sang penguasa agar posisinya selalu berada di zona aman, nyaman, tenteram. Pasal apapun menjadi halal. Mau makan teman seperjuangan, tidak masalah. Kan sudah jelas rekam jejaknya dengan asas mégatéga.

Rakyat di mata parpol penjilat ini hanya sebatas rupiah, ada harganya. Biaya poltik identik membeli nasib lima tahun rakyat pemilih.

Dirasakan perlu, sudah siap garda pemuda yang berani bela juragan, bak anjing herder. Dengan atribut bak militer, dengan gada pemukul merasa menjadi pembela utama Pancasila. Siap libas lawan politik. Siap tebang habis akar rumput [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar