Halaman

Sabtu, 17 Mei 2014

Reformasi, kalah di kandang sendiri

Reformasi, kalah di kandang sendiri
Beranda » Berita » Opini
Rabu, 18/08/2004 12:16
Herwin Nur


Usai lengser keprabon Bapak Pembangunan rakyat NKRI berharap banyak. Menyangkut soal perut sampai adanya biaya pendidikan PTN yang menyengat. Kawanan Reformis di awal sejarahnya kelihatan rukun, kompak. Begitu angin surga berhembus, terjadilah "sesama penjagal dilarang saling menjegal" atau "sesama penjegal dilarang saling menjagal", seperti rekaman sejarah berikutnya. Sekarang, jelang Pilpres tahap 2 atau tahap akhir, terjadi iklim koalisi. Bukan koalisi dengan rakyat. Jadi, Reformasi melahirkan jargon politik untuk tujuan hidup. (hn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar