Reformasi, kalah di
kandang sendiri
Rabu, 18/08/2004
12:16
Herwin Nur
Usai lengser keprabon
Bapak Pembangunan rakyat NKRI berharap banyak. Menyangkut soal perut sampai
adanya biaya pendidikan PTN yang menyengat. Kawanan Reformis di awal sejarahnya
kelihatan rukun, kompak. Begitu angin surga berhembus, terjadilah "sesama penjagal
dilarang saling menjegal" atau "sesama penjegal
dilarang saling menjagal", seperti
rekaman sejarah berikutnya. Sekarang, jelang Pilpres tahap 2 atau tahap akhir,
terjadi iklim koalisi. Bukan koalisi dengan rakyat. Jadi, Reformasi melahirkan
jargon politik untuk tujuan hidup. (hn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar