Wajar,
Ujian Nasional (UN) menjadi momok tidak hanya bagi anak didik tetapi juga buat
kedua orang tuanya. Bagi orang tua yang tidak menjadikan rumah sebagai
sekolah/madrasah pertama dan utama bagi anaknya, dan menyerahkan pendidikan umum
dan pendidikan agama ke sekolah/guru, biasanya dan bisanya mencari kambing
hitam jika anaknya bermasalah dalam pendidikan. Orang tua, khususnya ibu adalah
guru pertama bagi anak-anaknya.
Pendidikan
anak dimulai sejak dalam kandungan, tidak salah orang tua merancang program
pendidikan untuk anaknya, bukan sekedar mengikuti pertumbuhan dan pertambahan
usia anak. Anak didik untuk dapat mengikuti proses pendidikan melalui berbagai
rangkaian dan tahapan dalam bentuk evaluasi secara berkala. Hasil evaluasi
bukan sekedar angka formal, tetapi bagaimana guru menetapkan langkah sistem
pendidikan berikutnya, khususnya pada kadar anak didik yang perlu didorong.
Evaluasi
agar anak didik dapat mengikuti proses didik secara horizontal, UN sebagai alih
anak didik ke proses didik secara vertikal. Anak didik yang sudah biasa
mengikuti dan memaknai evaluasi didik, tentu tak akan mengganggap UN bukan
sebagai penentu nasib [HaeN].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar