anomali
kusut benang merah nusantara, kerajaan vs kepresidenan
Tak ada
akar, rotan pun jadi. Disesuaikan dengan zaman teranyarkan, menjadi ‘tak boleh
makar, dirikan kerajaan pun jadi’. Tebak-tebakan buah manggis. Pemerintah
melaksanakan skenario berlapis. Tarif balas jasa progresif berlaku di periode
kedua. Distribusi kursi sebatas lapis khusus.
Catatan
khusus, bagaimana kinerja periode I (2014-2019) dioplos dengan layak-layaknya capres 2024. 100 hari pertama,
bukan mewakili kejadian yang akan terjadi lebih. Sumber daya politik komplit
lokal, tunas tak terkendali. Gemblengan modul elit (ekonomi sulit) kian
mendekatkan diri ke Yang Maha Pencipta.
Aktualisasi,
akumulasi, akselerasi anak bangsa pribumi yang bebas virus politik ‘nasakom’. Eksistensi
kelokalan beda makna dengan jiwa otonomi
daerah. Kenusantraaan yang dianggap
sakral bisa menjadi yang tak diharapkan. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar