ujaran tanpa sensor hati, sarat penyakit hati
Kejadian kasus peristiwa
manusiawi masih sedang berjalan, melaju bersama waktu bumi, 24 jam. Tercatat,
pelaku tunggal dari kelompok masyarakat “melek politik”. Identitas partai politik,
nasionalis bukan agama bukan. Asas patuh-setia-taat-loyal buta plus membabi
buta.
Berlaku hukum-politik. Semakain
banyak buka mulut tanda cerdas diri. Bukan salah gizi politik.
Ironis binti sinis. Paduan
suara, suara sumbang, sambung menyambung antar manusia politik. Semakin gencar
makian, hasutan berbanding lurus dengan kadar hati. Kesekaratan hati, kelamaan
hidup di bawah bayang-bayang bodoh diri malah dipelihara. Dibutuhkan kuat
hafalan sisi gelap tersasar.
Bak
meludah ke atas maupun menjilat liur sendiri, risiko elit partai. Bangga dianggap
heroik. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar