Halaman

Selasa, 22 Agustus 2023

lagak mbégo, agar tampak ahli mikir

lagak mbégo, agar tampak ahli mikir 

Kaum pergerakan maupun pe-mikir bangsa layak menjadi pemimpin partai politik, bukan para pemilik modal, penyandang dana, Bandar politik atau pengusaha. Politik sebagai panglima beririsan dengan paham nasakom.

Alat negara menjadi kendaraan politik taktis penguasa. Wujudan anyar dwifungsi ABRI.

Birokrasi sipil dalam bayang-bayang birokrasi militer. Wabah pe-makar mewarnai demokrasi tanpa demokrasi nusantara. Pangkas bawah birokrasi sipil diimbangi pemerataan jenderal. Multifungsi tentara dan polisi menentukan nasib protokol kenegaraan.

Legitimasi kaping pitu bak humor politik. Transisi ke kaping wolu, terjadilah episode tragedi tabrak lari. IKN nusantara tak akan lari di tempat. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar