tegelwan vs tégawati
Tidak selamanya bahasa
mampu membahasakan fakta, terlebih menyangkut karakter manusia. Salah-salah
malah menyalahi aturan bahasa itu sendiri. Memanfaatkan istilah bahasa asing
agar tampak berklas. Hasilnya tidak jauh beda satu tiang menjadi tempat
gantungan kabel aneka fungsi. Lewat kasus terbakar, bukannya menjadi bahan
pelajaran.
Pihak
berwajib atau pihak paling berwenang, malah menjadi peluang undang investor
asing tanam kabel dalam tanah.
Upaya
pengobatan super-modern tidak mampu menyembuhkan watak manusia dimaksud. Bahkan penyembuhan tradisional tidak mampu mengobati watak manusia dimaksud.
Karantina politik bagi
ybs, sekedar antisipasi daya rusak diri. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar