Rabu, 22/04/2009
09:25
SAATNYA PARTAI GOLKAR
MENJILAT LIUR SENDIRI
Sebagai single
mayority saat ditungganggi Bapak Pembangunan, penguasa tertinggi Orde Baru,
Golkar menjadi pabrik pejabat penyelenggara negara. Walhasil setelah ganti
kulit menjadi Partai Golkar (PG) di era Reformasi, tak pelak PG tak pernah
punya kader. Kebanyakan hanya main comot atau asal pasang orang yang
kelihatannya sebagai pemangku berhala baru (kekuasaan, kekuatan dan kekayaan).
Konflik internal PG membuktikan banyaknya orang yang tak mau antri, bentuk barisan
sendiri.
Pileg 2009,
membuktikan pula bahwa PG tak punya konsep visi dan misi yang jelas, bersifat
dinamis dengan dalih harga diri partai. Menghadapi Pilpres 2009 PG menunjukkan
klasnya dengan dalih martabat partai terpaksa banting harga. Tepatnya, menang
meradang, kalah berang (hn).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar