Rabu, 21/05/2008
02:57
POSISI REFORMASI vs
REFORMASI POSISI
Tidur, kita lakukan
sembarang waktu, tempat dan posisi - bisa. Jangan iri kalau kawanan wakil
rakyat bisa tidur dan tidur-tiduran sembari sidang biasa DPR. Jangan iri kalau
pemulung di siang bolong dengan nyenyak tidur di gerobagnya. Jangan iri kalau
abang becak duduk sambil mendengkur di jok. Walau kita tidur dalam posisi yang
benar dan baik, belum tentu langsung pulas atau menghasilkan pola tidur yang
sehat dan manusiawi. Terkadang dengan posisi seadanya, sekenanya dan sebisanya
kita malah bisa terbuai dan terbawa mimpi kemana-mana. Akibat kemajuan zaman,
banyak pribadi yang sulit tidur, terpaksa harus didongkrak dengan obat tidur.
Kebanyakan orang mengalami sulit bangun, terutama menjelang fajar.
Jadi, dua kutub sulit
tidur maupun sulit bangun, sebagai hal yang manusiawi bukan kejahatan maupun
tindak kriminal. Kita jangan malu dan tak perlu risau menyandang salah satu
atau bahkan salah duanya. Persoalan apakah orang hidup tenang dengan barang,
uang atau kekayaan yang diperoleh secara berkelebihan, terutama merampas hak
orang lain, bukan masalah kita. Termasuk, kelompok KKN klas nasional, apakah
ybs bisa tidur nyenyak tiap malamnya, bukan urusan kita.
Padahal yang tak bisa
tidur nyenyak adalah mereka yang berharap banyak dari NKRI. Mereka yang takut
miskin, takut kelaparan, takut sengsara. Terlebih bagi mereka yang pernah
tampil di pentas dan panggung nasional. Berlaku hukum dan prinsip ekonomi bukan
Pancasila, yaitu timbun-menimbun demi kepentingan bukan golongan. Apapun yang
bisa dilipat, ditimbun, dialirkan lakukan dengan seksama secara bersama agar
luput dari jeratan dan jebakan pasal hukum. Kalau dulu ada istilah maling
teriak maling, atau pernah habis lengser keprabon, Pak Harto marah karena
sebagai rampok koq cuma diteriaki copet. Sekarang maling teriak duluan,
memproklamirkan diri, saya maling ! (hn).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar