Halaman

Senin, 29 September 2014

PARTAI POLITIK CACAT SEJARAH

Senin, 24/02/2003 08:15
KOBARKAN SEMANGAT "AA GYM" : PARTAI POLITIK CACAT SEJARAH.
Pemerintah Hindia Belanda sejauh ini, melalui Kementrian Aliran Kepercayaan belum menarik berbagai produk Partai Politik (parpol) yang "terbukti" cacat sejarah, cacat idiologi maupun cacat bawaan. Kendati masyarakat luas yang dalam posisi dirugikan sudah beribu kali mengajukan komplain ke Lembaga Ngawula Waduk. Rakyat secara spontan maupun terorganisir berbondong-bondong turun ke jalan, unjuk raga dan sambung suara. Sementara itu berbagai parpol yang terkena tuduhan masih adem ayem, se adem ayem pemerintah yang memang dikuasai oleh parpol. Asas "walau berbeda tetap satu" sebagai dasar pembentukan parpolyang telah mengalami berbagai modifikasi dan rekayasa genetik. Bahkan ahli komunikasi dan rekonstruksi bom bunuh diri mancanegara menegaskan bahwa untuk memecah belah ukhuwah ummat cukup dengan mengkotak-kotakan idiologinya.

Tak ada perbedaan idiologi antar parpol, apalagi mereka menyatakan sebagai atas nama rakyat, demi rakyat, oleh rakyat dan untuk kepentingan partai politiknya. Lambang parpol bisa sama tetapi beda warna. Warna bisa sedarah tetapi beda makna. Makna bisa sama tetapi beda kulit. Kulit bisa mirip tetapi beda isi. Isi bisa serupa tetapi beda karakter. Karakter bisa sealiran tetapi beda peran. Peran bisa sebangun tetapi beda pendapatan. Pendapatan bisa sebentuk tetapi beda penghasilan. Penghasilan bisa seukuran tetapi beda penerimaan. Penerimaan bisa sebesar tetapi beda kesempatan. Kesempatan bisa seluas tetapi beda waktu.

Ternyata waktu selama 5 tahun terasa kurang, apalagi belum kembali modal. Jangan heran kalau ketua umum parpol otomatis sebagai kandidat calon presiden. Para petinggi parpol yang tersebar di seantero wilayah Hindia Belanda akan tak putus meraih untung. Lengkap sudahlah pemecahbelahan bangsa dengan hak mendirikan partai politik. Sedangkan para ulama dalam urusan dunia bukannya merapatkan barisan, bahkan membuat barisan baru - barisan tandingan - daripada antri di barisan paling belakang atau jadi oposan tetapi miskin. (hn).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar