Senin,
24/02/2003 08:15
KOBARKAN SEMANGAT "AA GYM"
: PARTAI POLITIK CACAT SEJARAH.
Pemerintah Hindia Belanda sejauh ini, melalui Kementrian Aliran Kepercayaan
belum menarik berbagai produk Partai Politik (parpol) yang "terbukti"
cacat sejarah, cacat idiologi maupun cacat bawaan. Kendati masyarakat luas yang
dalam posisi dirugikan sudah beribu kali mengajukan komplain ke Lembaga Ngawula
Waduk. Rakyat secara spontan maupun terorganisir berbondong-bondong turun ke
jalan, unjuk raga dan sambung suara. Sementara itu berbagai parpol yang terkena
tuduhan masih adem ayem, se adem ayem pemerintah yang memang dikuasai oleh
parpol. Asas "walau berbeda tetap satu" sebagai dasar pembentukan
parpolyang telah mengalami berbagai modifikasi dan rekayasa genetik. Bahkan
ahli komunikasi dan rekonstruksi bom bunuh diri mancanegara menegaskan bahwa
untuk memecah belah ukhuwah ummat cukup dengan mengkotak-kotakan idiologinya.
Tak ada perbedaan idiologi antar parpol, apalagi mereka menyatakan sebagai
atas nama rakyat, demi rakyat, oleh rakyat dan untuk kepentingan partai
politiknya. Lambang parpol bisa sama tetapi beda warna. Warna bisa sedarah
tetapi beda makna. Makna bisa sama tetapi beda kulit. Kulit bisa mirip tetapi
beda isi. Isi bisa serupa tetapi beda karakter. Karakter bisa sealiran tetapi
beda peran. Peran bisa sebangun tetapi beda pendapatan. Pendapatan bisa
sebentuk tetapi beda penghasilan. Penghasilan bisa seukuran tetapi beda
penerimaan. Penerimaan bisa sebesar tetapi beda kesempatan. Kesempatan bisa
seluas tetapi beda waktu.
Ternyata waktu selama 5 tahun terasa kurang, apalagi belum kembali modal.
Jangan heran kalau ketua umum parpol otomatis sebagai kandidat calon presiden.
Para petinggi parpol yang tersebar di seantero wilayah Hindia Belanda akan tak
putus meraih untung. Lengkap sudahlah pemecahbelahan bangsa dengan hak
mendirikan partai politik. Sedangkan para ulama dalam urusan dunia bukannya
merapatkan barisan, bahkan membuat barisan baru - barisan tandingan - daripada
antri di barisan paling belakang atau jadi oposan tetapi miskin. (hn).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar