Selasa, 28/02/2006 09:09
IMF = Indonesia
Menjelang Final
Entah apa maksudnya,
yang jelas sentimen negatif pasar rakyat nan tradisional telah merambah ke
lantai dasar istana. Para punggawa istana sudah saling baku tutup mulut. Ironis
memang, di NKRI ini mereka yang sealiran dan sekepercayaan dengan negara
adikuasa, tentunya dengan suka hati menyediakan kepala kanan untuk dikeplak
lawan. Karena kumpulan dosa semasa hidup di dunia bisa ditebus, diganti dengan
menjadi penganut setan, sesuai perjanjian terkini dengan penjaga kuburan tanpa
nisan.
Penjajah tak perlu
secara fisik, cukup dengan membuat agen di NKRI. Dengan pedang terbalik di
tangan kanan, siap melibas lawan tanpa pandang jenis kelamin. Mereka
dininabobokkan dengan untaian dolar. KKN yang telah berlanjut antar generasi,
antar birokrasi, antar wakil rakyat ...... hanya bisa disingkirkan dengan
meminjam tangan IMF. IMF yang memulai, IMF yang mengkahiri. Jadi, perpanjangan
tangan IMG di sekitar kita, perlahan tapi terasa telah memotong urat nadi kita.
Minimal telah memutus mata rantai urat malu kita.
Di belakang generasi
ini, telah siap menerkam masa depan kita. Politikus yang ambisius, hak pilih
serdadu yang digulirkan bak dadu taruhan, aliran dana yang diperketat arusnya
untuk Pemilu 2009, adu moral antar figur publik dan figuran drama babak belur
tanpa akhir, itulah NKRI. (hn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar