Halaman

Kamis, 11 September 2014

PESANGON DAN BONUS UNTUK CALON MANTAN WAKIL RAKYAT

Beranda » Berita » Opini
Kamis, 29/05/2003 09:20

PESANGON DAN BONUS UNTUK CALON MANTAN WAKIL RAKYAT

Selama jadi wakil rakyat tentunya harus mempunyai perhitungan untung-rugi. Orang yang disebut pandai karena bisa menggunakan mulutnya, orang yang pintar karena dapat memanfaatkan otaknya, orang yang cerdas karena sempat mendayagunakan waktunya, orang lihai karena mampu melihat peluang dan memanfaatkan kesempatan, orang relijius dan agamais karena memperhitungkan panggilan batin, sentuhan hati dan bisikan qolbu. Orang Indonesia baru bisa dikatakan telah mendarmabaktikan dirinya setelah berpartai politik. Orang berpolitik baru dikatakan berhasil bila sukses secara finasial.

Seorang politikus memang mengandalkan mulutnya (bukan karena termasuk kategori pandai) dalam berkarir, mulai ukuran dari untuk mencari simpati, empati maupun dukungan; menarik, mempengaruhi dan menggalang massa; mengatakan ya atau tidak sesuai pesanan. Bayangkan berapa waktu yang dipakai untuk rapat/sidang khususnya yang ada komisinya; berapa km jarak terbang yang ditempuh untuk menjaring aspirasi rakyat sampai pojok desa sampai bayangkan yang hanya bisa dibayangkan oleh pelakunya.


Wajar kalau nilai juang dan pengorbanan para wakil rakyat dapat imbalan duniawi yang sepantasnya, selayaknya dan secukupnya. Apalagi bagi mereka yang masa baktinya di bawah 5 (lima) tahun, atau yang jelas tak akan terpakai lagi di putaran berikutnya. Bayangkan, malu kalau rakyat tidak bisa urunan yang bisa diwujudkan sebagai tanda rasa terima kasih kepada wakil-wakilnya. (hn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar