teruji prihatin s.d kaping pitu, setelah itu terbiasa
Peta pasang surut nasib adab dan adat bernusantara membuktikan. Pihakan pasang
badan, pasang wajah, pasang tarif. Tak
kurang akal pihakan pantang surut turuti hawa nafsu duniawi. Fasilitas negeri
multipartai sederhana dianggap masih hanya sebatas syarat administrasi tata negara.
Disparitas, kesenjangan, ketimpangan antara pihak dipilih dengan pemilih
kian menganga. Bukan tanpa akibat, dampak, efek. Kemungkinan
kondisi paling pahit, yang tak diharapkan. Tentu sudah direnung secara seksama. Sistem tambal sulam sudah siaga 24 jam.
Lawan politik sulit dijadikan kambing hitam. Walau acap dipersalahkan.
Akhirnya ada pihak yang layak dikorbankan.
Pergantian waktu, perjalanan waktu, perulangan waktu seolah kejadian
perkara akan berulang. Kehidupan harian yang dimulai dari pagi hari sampai pagi hari berikutnya. Menjadikan
hari ini mempunyai nilai lebih ketimbang kemarin. Lebih dari itu, menjadikan
diri ini bermanfaat bagi sesama umat.
Aneka jenis beras
sesuai harga eceran. Tersedia di kios pinggir jalan. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar