3 porsi bipang vs nusantara guling
Gara-gara mulut tidak bisa dikontrol, perut berontak. Padahal, protokol gizi seimbang ampuh plus 3M (manjur, mujarab, mustajab) di era invasi, agresi pandemi covid-19. Vaksin investasi maupun lokal tak mau kalah bersaing. Siapa yang lebih unggul tergantung monopoli informasi. Lagi-lagi permulutan ambil peran nyata. Peluang berbuat baik dibiarkan lewat bebas.
Krisis ketahanan bangsa hadapi virus asing, dikritisi pemerintah – lagi-lagi mulut – dengan ujaran nikmat mulut sekedar penuhi tuntutan, panggilan perut. Promo bahan kunyah-kunyah. Kata ahlinya yang tidak dikenal akan keahliannya. Punya resep ajaib bermentalan perasan dasar negara. Ndangdhutan cocok untuk sambut varian delta goyang India. Meliuk-liuk lidah penguasa.
Emosi perut rakyat menyampaikan mosi mulut mana lagi yang layak dipercaya. Sudah tersalurkan lewat pencernaan resmi bermasyarakat. Pemegang otoritas politik daerah, saat tertimpa bencana nasional, masih saja begitu-begitu saja. Paling memelas, komandan wakil rakyat nusantara bukan sadar perut rakyat tahu diri. Tapi malah sibuk uber tatakan pantat yang lebih nikmat dunia. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar