IBU*)
(tempat kami berteduh)
Menghadapi rutinas dan tantangan hidup
aku terkadang cepat jenuh
Mengatasi beban dan masalah hidup aku
merasa kurang teguh
Beratnya peran dan tanggung jawab
menjadikan aku mudah mengaduh
Aku bagaikan seonggok daging yang rapuh
Ibuku, ibu rumah tangga, tiap hari mandi
peluh
Orang masih lelap, ibuku sudah siaga
melakukan gerakan subuh
Menjalankan kewajiban sebagai
hamba-Nya dengan patuh
Waktu demi waktu jadwal kesibukan
dilakoni tanpa kenal keluh
Mengisi waktu tiap minggu mulai hari pertama sampai
hari ke tujuh
Masak, cuci baju, setrika, sapu lantai
.. berat, sampai tangan melepuh
Ibu sakit, kurang enak badan, tetap berbakti
untuk keluarga seolah pantang jatuh
Kaki jadi kepala, kepala jadi kaki, menjaga
keluarga tetap utuh
Kesabaran, kesetiaan dan keuletan
ibu tak tergoyah walau langit runtuh
Ibu dengan semangat keibuanmu, sampai
kapan pun kami tetap butuh
Ibu, bayang-bayangmu tak akan jauh
Tempat kami buang sauh
Tempat kami berlabuh
Tempat kami berteduh [HaeN]
21 mei 2011
______________________________________________________________________
*) penulis puisi oleh : Herwin
Nur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar