telu kurang siji kakèhan
Dari air kembali menjadi air. Ilmu manusia mampu menduga
volume air di bumi. Siklus hidup air membantu
penalaran. Ada air selaku kandungan bumi, lautan atau bagian bumi selain daratan,
air beku atau salju maupun dalam bentuk butiran air hujan.
Tidaklah aneh bin ajaib. Curah hujan
di setiap bagian bumi utara-selatan maupun timur-barat, beda bahkan bisa sangat ekstrem.
Standar keilmuan manusia, di rentang kering - basah. Manusia seolah terbagi sesuai pemahaman atas siapa yang menciptakan air. Bagaimana penciptaan alam semesta. Eksistensi bumi selaku benda langit bersinergi dengan matahari dan rembulan. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar