méntal baliho bikin mental pemilih
Adabiah, moralitas bernegara bangsa besar karena karena status jutaan populasi dan sebaran tidak setara penduduk. Lihat perilaku insan politik yang terwadahi pada wadah multipartai. Militansi, fanatisme kolokan kawanan partai sesuai nilai jual, nilai tawar elit parpol. Peninggalan sistem féodal, monarki masih melekat pada benak hamba-menghamba kepada pihak yang mampu bagi-bagi kursi. Edan tenan.
Kawanan lontang-lantung, setan jalanan dan profesi non-formal, informal di zaman daripada rezim politik-militer Orde Baru, langsung direkrut, terima pakai, terima jadi kader Sekber Golkar. Bebas didikan politik. Berlanjut di era reformasi rentang ambang bawah. Asal sanggup menjadi donator parpol, potensial mensejahterakan elit parpol. Tidak pakai lama. Termasuk kesandung OTT KPK. Makanya KPK dikebiri
Lagu lawas bahwasanya koalisi parpol
pendukung presiden tidak berlaku di pilkada serentak. Elit lokal lebih
menentukan “siapa menjadi apa” plus bilamana perlu “seberapa lama”. Ingat judul
masih hangat “èlèktabilitas, èlèk tapi stabil”, date modified 8/27/2021 7:33 PM. Betapa rakyat tapak tanah,
wong-cilik papan bawah sudah kebal diliciki oleh akal kancil dioplos dengan
akal bulus. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar