Halaman

Rabu, 01 Juli 2020

sekali poli(ti)si sipil tetap


sekali poli(ti)si sipil tetap

Adalah beda kebiasaan, lain tata cara maupun pilihan aneka ragam adat plus tradisi menjadi landasan kehidupan bermasyarakat. Akumulasinya akan mewarnai keragaman praktik politik. Juga tidak. Kebalikan. Ekspresi budaya atau aturan main politik mempengaruhi budi pekerti masyarakat.

Elite lokal, politik lokal plus ambisi lokalitas mampu merubah wajah geo(logi)politik secara masif dan sadar diri. Koalisi pilpres tak laku bahkan terabaikan. Bukti politik selaku badan hukum milik manusia ekonomi. Politik nasional rasa mancanegara, bak wisatawan non-lokal. Pemancing devisa asing agar nusantara setara alias mengglobal komersial plus.

Budaya olok-olok politik akibat kebablasan melek TIK, melek gadget. Sekaligus membaptis gagal paham berkelanjutan. Kemunduran generasi bau tanah kontra produktif dengan antisipasi bonus demografi. Atribut daya lokal menentukan nasib partai politik yang mau buka cabang usaha.

Wawasan tidak harus luas. Berangkat dari sifat sentris beradat, skala lokal, ragam warga homogen justru menjadi pondasi bermasyarakat, berbangsa. Kualifikasi bernegara bersifat bongkar buang sesuai semua bisa diatur. Siapa banyak kursi akan menentukan nasib negara lima tahunan.

Petugas partai atau sebutan lain yang tak bisa lebih jelek, membaptis modus kambuhan, membaiat pola kader karbitan, orbitan, tiban. Lapor ke pihak berwajib, berwenang malah tekor bin tombok. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar