menang keringat kalah peringkat
Tidak ada info yang jelas, apakah nusantara ikut kompetisi dunia dimaksud. Atau
sekedar peninjau yang nantinya juga akan menyelenggarakan lebih daripada itu. Tim yang dikirim
cukup menugaskan TKW di negara tuan rumah ajang serba adu.
Pakar, ahli, kampiun, jago/baban resmi sigap jadi
panitia tetap. Tidak pakai seleksi mulai dari tingkat desa/kelurahan. Tidak pakai sistem gugur dan
bebas ganti pemain antar kasus. Model tawuran massal, laga kolosal, keroyokan antar
kawanan.
Habis-habisan. Siapa yang masih bisa tegak lurus maupun doyong di babak peluit panjang. Sigap boyong semua kursi. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar