Halaman

Kamis, 02 Juni 2022

humoris causa partai kocok isi perut

humoris causa partai kocok isi perut

 Bisa jadi, gaya orang yang overthinking bukan karena kelebihan kapasitas memikirkan sesuatu. Padahal yang sibuk “dipikirkan”, selaku obyek pemikiran siang-malam belum tentu memikirkan dirinya.  Bahkan kenal, tahu saja tidak. Lazim bin jamak, akhirya pilah pilih memikirkan sesuatu yang telah terjadi dan merasa akan terjadi lagi. Replikasi, duplikasi babakan kehidupan yang enak-enak. Tangan terbuka tinggal tengadah. Menadah.

Kebablasen mikir sampai pantat terasa panas. Kedutan. Merasa ada pihak lain yang sedang main dongkel.

Makanya rakyat ora ilok cawé-cawé, mélu-mélu mikirké negoro. Dudu urusané. Malah agawé rusuh. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar